Pengaruh Corporate Governance Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Profitabilitas Sebagai Variabel Moderasi Pada Perusahaan Manufaktur Sub Sektor Makanan Dan Minuman Yang Terdaftar Di BEI Tahun 2019-2021

Abstrak

Industri makanan dan minuman sangat penting dalam memenuhi kebutuhan mendasar masyarakat, maka industri ini dipilih sebagai objek penelitian studi ini. Dibandingkan dengan Pada tahun 2019, industri makanan dan minuman tumbuh sebesar 7,78 persen, berada di atas pertumbuhan industri dalam negeri sebesar 5,02 persen. Faktanya, sektor industri makanan dan minuman menyumbang hingga 36,4% terhadap PDB (Produk Domestik Bruto) perusahaan pengolahan nonmigas. (1) Pengaruh tata kelola perusahaan terhadap nilai perusahaan subsektor Untuk tahun 2019 hingga 2021, makanan dan minuman akan dicatatkan di Bursa Efek Indonesia. (2) Perusahaan sektor makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia antara tahun 2019 sampai dengan tahun 2021  kemungkinan dapat melakukan mitigasi dampak tata kelola perusahaan terhadap nilai perusahaan. Baik penelitian lapangan maupun penelitian perpustakaan merupakan strategi untuk mengumpulkan data. Data primer dan data sekunder mempunyai jenis dan sumber data yang berbeda. Populasi penelitian ini adalah 17 perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2019-2021. 14 bisnis menjadi sampel penelitian. Analisis jalur adalah teknik analisis. Temuan penelitian tersebut meliputi: (1) Berdasarkan temuan penelitian, H1 tidak didukung karena nilai t hitung untuk tata kelola perusahaan sebesar 0,808 Nilai sig 0,424 > 0,05 dan t tabel 1,683. Dengan demikian tata kelola perusahaan tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan subsektor makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2019 hingga 2021. (2) H2 tidak didukung oleh temuan penelitian karena nilai t hitung tata kelola perusahaan sebesar -0,567. Nilai sig sebesar 0,574 > 0,05 dan t tabel bernilai 1,683. Oleh karena itu, tata kelola perusahaan tidak dapat diperkuat atau diperlemah oleh profitabilitas dalam menentukan nilai perusahaan subsektor makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2019–2021